Judul Buku : Reformasi Akuntansi Membongkar Bounded Rationality Pengembangan Akuntansi
Nama Pengarang : Dr. Sony Warsono bin Hardono, MAFIS, Akuntan
Nama Penerbit : ASGHARD CHAPTER, Sleman, Yogyakarta
Ketebalan Buku : vii, 252 halaman
Tahun Terbit : 2010
ISBN : 978-979-17192-6-7
Pembelajaran akuntansi merupakan isu yang penting dalam perkembangan akuntansi. Akuntansi telah berkembang dan diajarkan sejak abad ke 15 oleh Luca Pacioli pada zaman Renaissance. Sayangnya, akuntansi tidak mengalami perubahan yang signifikan utamanya dalam hal metoda pembelajaran. Pembelajaran akuntansi konvensional menjadikan pembelajaran akuntansi tidak berkembang. Bahkan pembelajaran akuntansi mendapatkan banyak kritik dari berbagai knowledge scholars dan berakibat pada kegagalan pembelajaran akuntansi dan menyebabkan pembelajar kurang tertarik terhadap akuntansi.
Salah satu pengetahuan pokok yang disampaikan dalam pembelajaran akuntansi adalah mekanisme debet dan kredit yang terbukti telah robust selama lebih dari 500 tahun yang lau. Sayangnya banyak pakar di bidang akuntansi meremehkan keunggulan mekanisme debet dan kredit tersebut dan menganggap bahwa hal tersebut merupakan hal yang sangat teknis dan hanya mengandalkan ingatan. Banyak pakar mengusulkan agar pembelajaran akuntansi perlu untuk diperbaiki agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan tidak hanya sekedar menceriterakan hal yang telah diatur dalam standar atau best practices di dunia bisnis.
Selain dari sisi pembelajaran akuntansi, hasil riset akuntansi juga perlu dipertanyakan kontribusinya. Salah satu kritik mengenai riset akuntansi yang diutarakan adalah riset akuntansi mengalami penurunan nilai, dan penyebab yang disinyalir adalah berasal dari formalitas peneliti untuk mendapatkan poin kredit atas penelitian yang dilakukannya. Menurut penulis, hasil penelitian di bidang akuntansi sudah selayaknya memberikan kontribusi yang luas namun sayangnya kontribusi tersebut dirasa masih kurang bahkan di area pengembangan akuntansi itu sendiri. Baik profesi maupun peneliti di bidang akuntansi perlu memberikan manfaat dan kontribusi di lingkungan sosial secara umum. Hal tersebut tentu menjadi pekerjaan rumah bagi penelitian dan para profesi di bidang akuntansi.
Melihat berbagai fakta unik di dalam akuntansi baik dari sisi pembelajaran, penelitian, dan manfaat di lingkungan sosial, penulis menjadikan hal tersebut sebagai optimisme yang luar biasa. Dua faktor yang mendorong optmisme tersebut adalah accounting scholars telah beranjak untuk berubah melalui pernyataan-pernyataan status quo di akuntansi dan berlangsungnya perkembangan dinamis di area akuntansi di bidang akuntansi yaitu terkait dengan Standar Akuntansi UKM dan ETAP, standar akuntansi keuangan syariah, dan pembelajaran akuntansi berbasis matematika.
Secara khusus, penulis mengusulkan bahwa pembelajaran akuntansi berbasis matematika merupakan hal yang penting bagi pengembangan akuntansi karena beberapa alasan yaitu (1) akuntansi telah tertulis di buku matematika yang ditulis oleh Luca Pacioli yang mengisyaratkan bahwa akuntansi dapat dipelajari melalui perspektif matematika, (2) melalui pendekatan matematika penulis dapat menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang fundamental yang sejauh ini hanya didasarkan pada unsur kebiasaan (custom) dan kesepakatan (rules of thumb), (3) dapat melengkapi ketidaklengkapan dan ketidakkonsistenan standar yang ada, (4) penulis dapat mengajukan solusi-solusi yang dapat memajukan akuntansi di masa yang akan datang, (5) pembelajaran akuntansi menjadi logis dan tidak terbatas pada ingatan.
Selama ini accounting scholar dihadapkan pada tindakan berdasarkan bounded rationality. Fakta-fakta yang ada di praktik dan pembelajaran menggugah penulis untuk melakukan reformasi di bidang akuntansi terkait keterbatasan rasionalitas oleh para pemerhati akuntansi. Jika ditelusur, pemerhati akuntansi memiliki peran penting dalam perkembangan akuntansi yaitu ikut serta dalam menentukan arah dan tujuan akuntansi. Penulis menyampaikan bahwa pemerhati di bidang akuntansi dapat memilih untuk bertindak berdasarkan pilihan yang rasional atau bertindak sesuai dengan kepercayaan mutak terhadap suatu pengetahuan, kebiasaa, maupun mengandalkan peraturan atau ketentuan sebagai kebenaran tanpa didukung argumen yang kuat. Penulis merujuk pilihan kedua sebagai pilihan yang berdasarkan bounded rationality yang selama in telah membelenggu pemerhati akuntansi. Pada faktanya, bounded rationality ini juga telah menyebar di area pengembangan akuntansi yaitu area penyusunan standar akuntansi dan juga pembelajaran akuntansi.
Pada akhirnya penulis menyampaikan bahwa reformasi di bidang akuntansi yang disampaikan oleh penulis dilakukan dengan mengusulkan gagasan pengembangan akuntansi melalui perspektif matematika. Pengembangan akuntansi berbasis matematika didasarkan oleh tiga pilar utama yaitu pilar pengetahuan yang mapan, pilar prinsip-prinsip dasar, dan matematika.