DEBIT DAN KREDIT
Definisi dan Mekanisme Debit dan Kredit
Dari sistem pencatatan berpasangan atau double-entry system, dikenal istilah debit dan kredit. Pada dasarnya, debit mengindikasikan kolom atau sisi sebelah kiri sedangkan kredit mengindikasikan kolom atau sisi sebelah kanan (Sodikin dan Riyono, 2016; Suwardjono, 2002; Weygandt, Kimmel dan Kieso, 2016).
Penerapan dari mekanisme kiri kanan atau debit kredit sendiri berdasarkan dari sistem pencatatan akuntansi berpasangan, dimana setiap transaksi pasti akan mempengaruhi dua atau lebih komponen dalam persamaan akuntansi dengan memperhatikan prinsip keseimbangan pada sisi debit dan kredit (Warren, Reeve dan Duchac, 2014). Apabila sebuah transaksi keuangan sudah dicatat pada sisi debit, maka nominal/jumlah transaksi keuangan yang sama juga harus dicatat pada sisi kredit. Dengan kata lain, harus terjaga keseimbangan nominal/jumlah pada sisi debit dan kredit (Sodikin dan Riyono, 2016; Weygandt, Kimmel dan Kieso, 2016).
Prinsip Debit dan Kredit
Melihat persamaan akuntansi, komponen aset berada di sisi debit karena secara normal kenaikan atau pertambahan akun-akun aset menunjukkan posisi debit, dan sebaliknya. Sedangkan menurut Suwardjono (2002), akun-akun aset pada neraca berada pada sisi debit sehingga pertambahan aset juga terjadi pada sisi debit, begitu pula sebaliknya. Selain akun-akun aset, pertambahan/kenaikan akun biaya juga dicatat pada sisi debit. Argumen yang dapat menjelaskan hal tersebut adalah baik akun aset (dalam hal ini adalah kas dan piutang usaha) maupun akun biaya merupakan lawan dari akun pendapatan (Suwardjono, 2002; Weygandt, Kimmel dan Kieso, 2016). Apabila pendapatan menambah modal, sebaliknya, akun biaya akan mengurangi modal/ekuitas sehingga pencatatannya dilakukan di sisi debit. Begitu juga dengan akun-akun aset seperti misalnya kas dan piutang usaha yang merupakan lawan dari pendapatan. Berdasarkan prinsip persamaan akuntansi, maka pertambahan pendapatan pada sisi kredit harus diseimbangi dengan pertambahan kas atau piutang usaha pada sisi debit.
Berbeda dari akun aset dan biaya yang pertambahannya dicatat pada sisi debit, pertambahan/kenaikan pada akun kewajiban/utang/liabilitas dan pendapatan/ penghasilan dicatat pada sisi kredit. Hal ini disebabkan karena akun kewajiban/liabilitas dan pendapatan/penghasilan sama-sama berpengaruh terhadap komponen modal/ekuitas (Suwardjono, 2002).
Referensi
- Sodikin, S.S., dan Riyanto, B.A. 2016. Akuntansi Pengantar 1, edisi kesembilan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
- Suwardjono. 2014. Akuntansi Pengantar Bagian 1: Proses Penciptaan Data dan Pendekatan Sistem, edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE.
- Warren, C.S., Reeve, J.M., dan Duchac, J.E. 2014. Financial and Managerial Accounting, 12th Ed. USA: South-Western, Cengage Learning.
- Weygandt, JJ., Kimmel, P.D., dan Kieso, D.E. 2016. Accounting Principle, 12th Ed. New Jersey: John Willey & Sons Inc.